Selama 40 minggu
mengandung dan melahirkan hingga berjam-jam, Bunda tentu mengalami perubahan
fisik atau emosional yang bisa jadi membingungkan. Memang fase postpartum yang dialami setelah
melahirkan bisa membuat ibu baru merasa mengalami gejolak emosi yang naik-turun
bak roller coaster.
Hal itu wajar karena
umumnya ibu baru masih belum memiliki banyak pengetahuan terkait hal-hal yang
harus dilakukan setelah melahirkan. Kurangnya pengalaman, dan minimnya
pengetahuan atau paparan informasi yang terlalu simpang-siur semakin
memperburuk keadaan.
Jangan cemas, Bunda.
Dalam tulisan ini Bunda perlu meluangkan waktu melihat 9 cara pemulihan diri
yang penting untuk ibu baru.
Bagaimana
Memaksimalkan Fase Nifas (40 Hari Pasca Melahirkan)
Seusai melahirkan,
tubuh memerlukan waktu untuk kembali pulih seperti sedia kala. Setiap perempuan
pun berbeda antara satu dengan yang lainnya terkait durasi waktu penyembuhan
ini.
Ada sebagian perempuan
yang membutuhkan waktu dalam 1 minggu, sementara yang lain ada yang membutuhkan
waktu beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan setelah melahirkan.
Melahirkan normal
lewat jalan lahir (per vaginam)
membutuhkan waktu 3 minggu hingga 6 minggu hingga seluruh nyeri di bagian
perineum hilang. Sementara jika waktu penyembuhan melebihi 6 minggu,
kemungkinan ada robekan di perineum. Baik akibat robekan alami maupun
episiotomi (pengguntingan jalan lahir).
Berbeda dengan
melahirkan normal, jika Bunda mengalami operasi caesar (sectio caesar) maka
proses penyembuhan membutuhkan waktu lebih lama. Setelah bayi lahir, Bunda
perlu menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari untuk perawatan
jahitan di rahim. Jahitan umumnya sudah sembuh dalam hitungan 4-6 minggu,
sehingga Bunda bisa kembali beraktivitas sehari-hari.
Tips
Memulihkan Diri setelah Melahirkan
Beberapa tips ringkas
ini bisa membantu mempercepat penyembuhan pasca melahirkan.
1. Hindari Berdiri atau duduk terlalu lama.
Lakukan perawatan
perineum dengan membasuh area tersebut dengan air hangat setiap selesai buang
air kecil. Hindari juga posisi terlalu lama berdiri atau duduk terlalu lama.
Saat tidur, usahakan memiringkan tubuh agar jahitan tidak bergeser.
2. Rawat Bekas Jahitan dengan Baik.
Untuk jahitan akibat
operasi C-section, Bunda perlu merawatnya dengan rutin membersihkan bekas
jahitan dengan sabun dan air. Keringkan dengan handuk kering dan oleskan salep
antibiotik dari dokter untuk mempercepat keringnya luka dan mencegah infeksi.
3. Pijat untuk Mengatasi Pegal.
Pegal-pegal setelah
melahirkan bisa diatasi dengan pijatan ringan di punggung untuk membuat tubuh
dan pikiran rileks. Hindari memijat area perut, pinggang, dan bawah perut ya,
Bunda. Sekedar pijatan di bagian bahu, punggung, dan kaki saja, tubuh bisa mendapat
manfaat kesehatan kok.
4. Jaga Posisi Tubuh.
Jaga posisi tubuh
tetap tegak dan seimbang. Postur tubuh yang buruk yang terlalu membungkuk buruk
untuk kesehatan tulang dan bukan posisi ideal terutama bagi ibu menyusui. Jika
perlu gunakan penyangga khusus atau bantal untuk punggung.
5. Lakukan Senam Kegel.
Apa manfaat senam
kegel? Tentu saja untuk mengencangkan kembali daerah kewanitaan dan memperbaiki
bentuk jalan lahir seperti semula. Lakukan 3 kali selama 20 detik setiap
harinya agar mendapat manfaat optimal hingga bertahun-tahun setelah melahirkan.
6. Rawat Payudara untuk ASI Berkualitas.
Merawat payudara agar
bisa memberikan ASI yang lancar untuk bayi Bunda. Pastikan Bunda merawat
payudara dengan lembut dengan menggunakan bra yang sesuai ukuran. Jangan
terlalu besar atau terlalu kecil. Selain itu Bunda bisa menggunakan kompres
untuk meredakan sakit di area tersebut jika bengkak atau nyeri. Sementara untuk
mencegah lecet, gunakan krim lanolin khusus.
7. Berkunjung ke Dokter untuk Cek Jahitan.
Periksa kondisi
jahitan dengan berkunjung ke dokter atau ke bidan. Pastikan Bunda menanyakan
hal-hal penting termasuk kesembuhan jahitan setelah melahirkan. Apakah ada
masalah? Apakah jahitan tertutup sempurna? Selain masalah jahitan, Bunda juga
bisa memeriksakan kondisi lain seperti masalah emosi, baby blues, atau stres
pasca melahirkan. Dokter akan membantu Bunda mencari jalan keluarnya.
8. Atur Menu Diet Sehat Seimbang
Makan makanan dengan
nutrisi dan pola makan yang tepat bisa mempercepat pemulihan tubuh. Pastikan
Bunda mengkonsumsi karbohidrat, protein, serat, dan mineral lain. Selain bisa
memberi energi untuk memberikan ASI eksklusif, makanan bergizi seimbang juga
membantu mencegah masalah sembelit. Jangan lupa, imbangi pula dengan minum air
yang cukup hingga 8 gelas per hari.
9. Jauhi Kafein dan Alkohol.
Kafein bisa
memengaruhi mood dan membuat Bunda kesulitan tidur. Padahal kehadiran bayi
membuat Bunda harus menjaga kuantitas dan kualitas istirahat agar bisa menjaga
bayi secara optimal.
10. Yuk, Bergerak!
Olah raga perlu waktu.
Bunda perlu menanyakan terlebih dahulu kepada dokter kapan bisa berolah raga
kembali. Namun untuk kegiatan sehari-hari, boleh saja jika Bunda berjalan-jalan
di pagi hari untuk membantu tubuh mengeluarkan gas. Termasuk mencegah sembelit,
membantu sirkulasi darah tetap lancar, dan menguatkan otot. Selain itu olah
raga ringan bisa menjadi moodboster
dan mencegah gejala stres atau depresi yang bisa muncul setelah melahirkan.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: