Sebenarnya, kesehatan reproduksi itu sangat penting. Bukan hanya bagi orang dewasa, tetapi juga remaja. Mengapa demikian? Sebab,masa remaja merupakan saat yang utama untuk membiasakan menjaga sesuatu. Terutama kebersihan reproduksi karena untuk kebutuhan jangka panjang.
Lalu,
apa sih reproduksi itu?
Reproduksi
berasal dari 're' yang artinya kembali dan 'produksi' yang memiliki arti
membuat atau menghasilkan.
Sedangkan
secara rinci reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan. Lalu, kenapa sejak remaja disarankan sudah mempelajari
soal reproduksi? Jawabannya adalah karena remaja merupakan peralihan dari
kanak-kanak menjadi dewasa, sehingga masalah kesehatan reproduksi sudah bisa
mulai dikenalkan.
Namun,
banyak orang tua yang merasa kalau masalah reproduksi itu tidak pantas
dikenalkan pada remaja. Mereka menganggap bahwa masalah seksual atau hubungan
intim merupakan hal yang tabu. Padahal, sebenarnya masalah reproduksi tidak
hanya membahas soal seksual saja. Akan tetapi mencakup kondisi kesehatan yang
meliputi sistim, fungsi, dan prosesnya.
Para
orang tua tidak mengerti, jika remaja kurang edukasi tentang reproduksi bisa
menyebabkan hal yang tidak diharapkan. Misalnya, penyakit seksual menular,
kehamilan di usia mudah, sampai aborsi yang menghilangkan nyawa para remaja.
Remaja
merupakan makhluk yang mempunyai rasa ingin tahu yang begitu besar. Jika tidak
diawasi dan diberi bekal yang cukup sangat berbahaya. Tindakan yang dilakukan
dapat memicu beberapa masalah. Jadi, masalah kesehatan reproduksi harus
benar-benar dikenalkan sejak usia remaja.
Usia
remaja biasanya suka mencari informasi tentang reproduksi. Kemudian, jika
mendapatkan dari sumber yang kurang terpercaya bisa berbahaya. Mereka bisa
salah mengambil langkah, terutama apabila memperoleh dari situs-situs porno.
Semua itu menyebabkan para remaja mempunyai pengertian yang salah seputar
reproduksi.
Usia
remaja yang mengalami masa pubertas biasanya menjadi lebih ekspresif dalam
mengeksplorasi organ dan perilaku seksualnya. Jika, pemahamannya terhadap
reproduksi salah, maka perilaku seksualnya pun bisa salah jalan.
Perilaku
seksual yang salah bagi remaja sangat berbahaya. Mengapa demikian? Karena bisa
menimbulkan risiko terkena penyakit menular seksual. Di antaranya, keputihan,
Klamidia, Gonorea, HIV AIDS. Jika, dibiarkan, penyakit itu bisa menyebabkan infeksi
dan membahayakan mereka. Bahkan, bisa sampai merenggut nyawa mereka.
Itulah
mengapa pendidikan reproduksi sangat perlu dikenalkan pada remaja. Semua itu
agar remaja bisa paham terhadap apa yang terjadi pada masa transisi dari
anak-anak menjadi remaja, juga peralihan dari remaja menjadi dewasa yang sehat.
Selain itu, supaya remaja bisa membuat keputusan penting dalam kehidupan
mereka.
Pendidikan
masalah reproduksi harus diperhatikan oleh semua pihak. Mulai dari pendidik,
orang tua, tokoh masyarakat, dan pemangku kebijakan serta pemerintah. Mereka
semua harus bekerja sama demi berhasilnya pendidikan tersebut.
Remaja
juga harus bisa terbuka pada orang tuanya, jika mengalami sesuatu terhadap
kesehatan reproduksinya. Namun, masih banyak remaja yang takut mengatakan pada
orang tuanya. Alasannya beragam, ada yang malu, takut dimarahi, dan dipukul.
Banyak juga yang tidak mengerti kalau mereka terkena penyakit perihal
reproduksi. Juga tidak mau periksa ke fasilitas kesehatan. Semua itu karena
mereka kurang edukasi dan orang tuanya kurang peka terhadap anaknya.
Sebetulnya,
remaja yang mengidap penyakit reproduksi, atau yang memiliki masalah kesehatan
seksualnya harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
tindakan. Tenaga kesehatan pun harus memberi informasi dan penjelasan pada
mereka, sehingga perilaku yang kurang baik terkait kesehatan reproduksi akan
berubah.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: