Stres dan tertekan bisa menghantui siapa saja
yang sudah didiagnosis positif HIV/AIDS. Penyakit Human Immunodeficiency Virus atau HIV sendiri adalah penyakit yang
menyerang sistem imunitas tubuh manusia. Jika positif terkena HIV, maka orang
tersebut akan sangat mudah terinfeksi penyakit lain. Karena begitu rentannya
daya tubuh orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Beberapa gejala HIV yang muncul dalam rentang
waktu 2-4 minggu setelah pertama terinfeksi, meliputi:
●
Gejala sakit seperti flu
●
Demam ringan
●
Sakit kepala
●
Tubuh terasa lemas
●
Nyeri otot
●
Kelelahan
●
Muncul ruam merah di tubuh
Jika gejala-gejala HIV muncul bersama dengan
kondisi mental ODHA yang turun, maka dampaknya bisa semakin buruk. Daya tahan
tubuh ODHA sendiri sudah melemah dengan masuknya virus yang menggerogoti
sel-sel imunitas. Akibatnya tubuh ODHA semakin mudah terserang penyakit. Jika
stres pada ODHA dibiarkan, maka semakin cepat tubuh pasien melemah dan
berkembangnya HIV menjadi AIDS.
Perubahan fase dari HIV ke AIDS sendiri relatif
bervariasi, tergantung dari daya tahan tubuh ODHA. Kekebalan tubuh erat kaitannya
dengan kesehatan psikis. Di mana aktivitas harian, semangat untuk sembuh, dan
semangat hidup bisa meningkatkan kualitas seseorang, termasuk memperpanjang
harapan hidup.
Penderita HIV dan AIDS hanyalah manusia biasa
yang tentu membutuhkan dukungan, kasih sayang, dan harapan untuk menjalani
hari-hari mereka yang berat. Apalagi rasa sakit akibat penyakit yang
menggerogoti mereka sudah cukup memberikan rasa tertekan dan tidak nyaman.
Tak ingin kondisi mereka semakin memburuk, yuk, bantu mereka dengan memberikan
motivasi untuk melakukan 3 hal berikut ini:
1. Jalin
hubungan dengan komunitas yang peduli dengan ODHA
Mendapatkan dukungan dari komunitas yang peduli
dengan isu-isu kesehatan mental maupun permasalahan ODHA bisa membantu untuk
mengatasi depresi dan stres. Komunitas biasanya membantu anggotanya untuk
memperoleh bantuan, dukungan, dan saling berjaringan untuk membantu menguatkan
satu sama lain.
Bergabung dengan komunitas dan meminta bantuan
seperti konseling atau diskusi bukanlah kelemahan. Namun itu merupakan cara
agar kesehatan mental ODHA bisa kembali bersemangat dengan dukungan sesama.
2. Olah
raga untuk meningkatkan level endorfin
Stres bisa diatasi dengan meningkatkan level
endorfin yang memadai. Olah raga adalah salah satu cara terbaik untuk
memperoleh hormon kebahagiaan ini. Bukan hanya karena olah raga bisa meningkatkan neurotransmitter yang memperbaiki
mood positif dan endorfin. Olah raga juga bisa menambah level energi, meredakan
otot yang kaku, meminimalkan rasa lelah dan stres.
Meski olah raga baik untuk tubuh, pastikan juga
ODHA mampu menjalaninya sesuai dengan saran dokter. Pilih olah raga yang aman
dan tidak membuat penderita semakin sakit dengan kondisinya.
3. Abaikan
pikiran negatif
Pikiran negatif menjadi penyebab depresi dan
stres berkepanjangan. Ganti perasaan dan pikiran negatif dengan hal-hal
positif. Terapkan konseling atau melakukan hal-hal yang menenangkan (seperti
yoga). Bisa juga mengusir rasa negatif dengan meditasi atau teknik menenangkan
pikiran.
4. Lakukan
hobi dan kegiatan favorit
Lakukan hal-hal yang bisa menyenangkan dan
membuat rileks. Salah satunya adalah dengan mengerjakan hobi atau kegiatan
positif. Contohnya adalah, melakukan gaya hidup sehat, mempelajari ilmu baru,
berbisnis, atau traveling ke tempat yang kamu suka.
Lawan penyakit dengan mencegah stres
berkepanjangan. Ringankan beban ODHA untuk selalu memotivasi langkah mereka
terkait hal-hal positif dan selalu menjalani gaya hidup sehat untuk mencapai
harapan hidup yang lebih panjang.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com