Apakah anda pernah
mendengar istilah hypodontia ? Kata hypodontia mungkin masih asing terdengar di
telinga anda. Hypodontia merupakan istilah yang merujuk pada suatu kondisi
ketika terdapat satu atau lebih gigi yang tidak tumbuh sama sekali. Berdasarkan
sudut pandang ilmiah, hypodontia merupakan kelainan genetik yang terjadi pada
gigi yang menyebabkan satu atau lebih gigi tidak tumbuh sama sekali. Tingkat
keparahan kondisi ini diukur berdasarkan jumlah gigi yang hilang. Tanpa
penanganan, kondisi hypodontia bisa mempengaruhi kemampuan makan, mengunyah,
hingga berbicara. Istilah hypodontia sendiri digunakan untuk menggambarkan
seluruh jenis gangguan gigi mulai dari hanya satu gigi yang hilang, hingga hilangnya
keseluruhan gigi atau anodontia.
Berikuti ini merupakan
beberapa jenis gangguan gigi yang berhubungan dengan hypodontia, yaitu :
- Hypodontia : Kondisi perkembangan atau bawaan
yang ditandai dengan tidak tumbuhnya satu atau dua gigi sama sekali sejak
lahir.
- Hypodontia berat : Kondisi perkembangan atau bawaan
yang ditandai dengan tidak adanya lebih dari 6 gigi.
- Oligodontia : Kondisi perkembangan atau bawaan
yang ditandai dengan kurangnya jumlah gigi dari kondisi normal.
- Anodontia : Kondisi perkembangan atau bawaan yang ditandai dengan tidak tumbuhnya gigi sama sekali.
Pada kondisi normal,
seluruh gigi susu seharusnya lengkap ketika anak telah berusia 3 tahun. Gigi
susu kemudian digantikan oleh gigi tetap saat anak berusia 12 hingga 14 tahun.
Gigi geraham belakang lalu menyusul tumbuh untuk melengkapi seluruh set gigi. Tetapi,
pada orang - orang yang mengalami kondisi hypodontia, mereka tidak mengalami
pertumbuhan gigi secara lengkap. Pertumbuhan bisa terhenti pada gigi susu.
Tetapi, pada kebanyakan kasus, pertumbuhan terhenti pada gigi tetap sehingga
menimbulkan dampak yang bersifat permanen. Hypodontia merupakan kelainan
genetik yang tidak bisa dicegah. Terkadang, kondisi ini bisa terjadi tanpa
penyebab yang pasti.
Hypodontia merupakan kondisi
yang disebabkan oleh kelainan genetik. Mengutip laman national organization for
rare disorders, hypodontia disebabkan oleh kelainan genetik yang mana lebih
dari 10 gen berperan dalam terbentuknya kondisi hypodontia. Gen yang paling
berperan menyebabkan kondisi ini adalah gen WNT10A. Jika kedua orang tua
memiliki gen tersebut, maka anak yang dilahirkan berisiko tinggi mewarisi gen
yang sama. Gen ini diketahui membawa kelainan genetik yang disebut dysplasia ektodermal.
Gejala dari adanya gen ini diantaranya hypodontia, rambut kering, kelainan
bentuk lidah, serta keringat berlebihan atau hiperhidrosis.
Meskipun kondisi
hypodontia tidak dapat dicegah, anda bisa mengurangi dampak dari kondisi
hypodontia dengan melakukan beberapa cara sebagai berikut :
- Memasang
kawat gigi.
- Mengatur
ulang bentuk gigi.
- Menggunakan
gigi palsu.