Tuesday, February 4, 2020

Ketahui Bahaya Kesehatan Dibalik Kelezatan Kol Goreng

Ketahui Bahaya Kesehatan Dibalik Kelezatan Kol Goreng


Jika kita berbicara tentang kol, pasti ingatan kita langsung tertuju pada sayur kol yang ada didalam lagu siborong - borong. Kol atau bisa juga disebut dengan kubis merupakan tanaman dua tahunan yang memiliki daun berwarna hijau atau ungu, serta ditanam sebagai tanaman sayuran konsumsi. Pada umumnya kol atau kubis akan tumbuh dengan baik jika ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1000 - 3000 meter dari permukaan laut. Tanaman ini banyak dibudidayakan dan ditemui pada wilayah dataran tinggi seperti kota malang, karo, dan wonosobo. Tanaman kubis segar mengandung banyak sekali vitamin seperti vitamin A, B, C, dan vitamin E. Tetapi, kandungan vitamin C yang ada didalam kubis jauh lebih tinggi dibandingkan jenis vitamin lainnya. Selain mengandung vitamin, tanaman kubis juga mengandung beragam mineral penting seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium dan besi.

Tanaman kol atau kubis sering diolah menjadi pelengkap dari berbagai masakan seperti sayur kol, tongseng daging dengan kol, pelengkap siomay dan sebagainya. Kol juga sering dimakan mentah sebagai lalapan ditemani dengan potongan mentimun dan daun kemangi. Tetapi, sebagian orang mungkin tidak menyukai kol mentah karena memiliki bau yang khas dan rasa yang kurang enak. Salah satu variasi dari olahan kol adalah kol goreng. Kol goreng biasa dihidangkan sebagai pelengkap menu pecel lele maupun hidangan lainnya. Kol goreng memiliki rasa yang lebih gurih dan manis. Tekstur dari kol goreng pun terasa lebih lembut sehingga anda tidak perlu repot dalam mengunyahnya. Tetapi, dibalik lezatnya kol goreng, ternyata ada bahaya kesehatan yang mengintai anda.


Berikut ini merupakan bahaya kesehatan yang mengintai anda jika terlalu sering mengkonsumsi kol goreng ataupun makanan yang diolah dengan cara digoreng, yaitu :

1. Menambah jumlah kalori

Kol sama seperti jenis sayuran lain pada umumnya yaitu memiliki jumlah kalori yang sangat rendah. Bahkan, 100 gram kol mentah hanya mengandung 22 kalori. Hal ini karena 92% dari bobot tanaman kol adalah air. Tetapi, jika tanaman kol diolah dengan cara digoreng, proses menggoreng tersebut dapat meningkatkan jumlah kalorinya.  Hal ini karena ketika kol digoreng, maka kol juga akan menyerap banyak minyak sehingga kol juga menyerap kalori yang ada didalam minyak tersebut. Satu sendok minyak goreng diketahui mengandung 45 kalori. Bayangkan jika anda mengkonsumsi banyak kol goreng dalam sekali waktu. Berapa jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh anda ? tentu sangat banyak dan bisa menimbulkan obesitas.

2. Merusak kandungan nutrisi

Tanaman kol merupakan salah satu jenis tanaman yang kaya akan nutrisi. Dalam 100 gram kol segar, diketahui mengandung 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, dan 3,6 gram karbohidrat. Selain itu, tanaman kol juga mengandung berbagai jenis vitamin seperti vitamin C, K, dan B kompleks. Namun, berbagai kandungan nutrisi tersebut bisa berkurang bahkan hilang jika anda mengolah kol dengan cara digoreng. Hal ini karena proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak kandungan nutrisi tesebut. Cara terbaik untuk mengolah kol dan berbagai jenis makanan lainnya adalah dengan cara merebus, mengukus, maupun menumis.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke


Meskipun memiliki rasa yang lezat, kenyataannya kol goreng tidak baik untuk kesehatan. Hal ini karena adanya kandungan lemak trans didalam kol goreng yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit stroke dan serangan jantung.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:

Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search