Sebelum wabah covid-19 merebak, anda mungkin masih belum terlalu mengenal obat yang bernama chloroquine. Yaps, chloroquine kini sedang naik daun, seiring dengan sebuah penemuan yang menyatakan bahwa obat anti malaria ini dapat digunakan untuk mengobati pasien covid-19. Lalu, apasih yang dimaksud dengan covid-19? Pada artikel – artikel sebelumnya, kami telah membahas mengenai penyakit corona. Covid-19 sendiri merupakan bentuk baru dari penyakit atau virus corona yang selama ini kita kenal. Penularan covid-19 bisa dibilang sangat cepat. Penyakit ini awalnya berasal dari daratan tiongkok, lebih tepatnya dari kota wuhan. Kemudian, penyakit ini menyebar dengan sangat cepat dan hampir menjangkiti seluruh negara di dunia. Bahkan, organisasi kesehatan dunia atau WHO telah menyatakan wabah covid-19 sebagai pandemi global. Sejumlah negarapun telah memberlakukan aturan ketat seperti pembatasan turis, pemberhentian penerbangan sementara dari tiongkok maupun yang menuju tiongkok, bahkan sejumlah negara telah menerapkan lockdown untuk mencegah meluasnya penyebaran virus ini.
Penyakit covid-19
telah menjadi ketakutan dunia diawal tahun 2020 ini. Bagaimana tidak, penyakit
yang awalnya hanya menjangkiti satu kota di tiongkok dapat menyebar dan
menjangkiti hampir seluruh negara didunia hanya dalam waktu 2 bulan saja.
Selain itu, penyakit covid-19 sudah menelan ribuan korban jiwa yang tersebar
diseluruh dunia dan paling banyak memakan korban di negara italia dengan jumlah
kematian diatas 5000 orang. Menghadapi pandemi ini, para peneiti dan ilmuwan
terus bekerja keras untuk menemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit
covid-19. Setelah melakukan penelitian dan observasi terhadap pasien covid-19,
para ilmuwan amerika serikat akhirnya menemukan obat untuk menyembuhkan
penyakit covid-19, yaitu dengan menggunakan obat chloroquine.
Chloroquine sendiri
merupakan obat yang sering digunakan oleh dokter – dokter di indonesia untuk
mengobati penyakit malaria. Selain dapat digunakan untuk mengobati malaria,
obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit infeksi lainnya yang
disebabkan oleh parasit. Chloroquine pertama kali dikembangkan pada tahun
1940-an untuk mengobati wabah malaria yang melanda dunia pada masa itu. Seorang
dokter spesialis penyakit dalam dari lenox hill hospital newyork city yang
bernama Dr. Len horovitz menyatakan bahwa obat chloroquine diketahui dapat
digunakan untuk mengobati penyakit covid-19 yang dapat menyebabkan sindrom
pernapasan akut.
Chloroquine diketahui dapat mengganggu kemampuan virus untuk
mereplikasi dirinya dengan dua cara, yaitu :
- Memasukkan kompartemen yang disebut endosom didalam membran sel. Endosom sendiri memiliki sifat yang cenderung asam. Hal ini membuat virus covid-19 tidak dapat menduplikasikan dirinya hingga akhirnya dapat dimusnahkan.
- Obat ini juga dapat mencegah virus covid-19 dari memasukkan materi genetiknya ke membran sel makhluk hidup sehingga virus ini tidak dapat memperbanyak dirinya dan penyakit pun dapat dikendalikan serta disembuhkan.
Meskipun dapat
digunakan untuk mengatasi penyakit covid 19, obat ini memiliki risiko efek
samping yang cukup buruk, yaitu dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian
jika diberikan secara berlebihan. Karena efek samping yang cukup mengerikan
dari obat chloroquine, para peneliti dari negara tiongkok kemudian mulai
meneliti turunan dari obat chloroquine, yaitu hydroxychloroquine yang memiliki
sifat toksisitas yang lebih ringan dibandingkan obat chloroquine.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com