Apakah anda pernah
mendengar nama atau istilah vasodilator ? Nama ini mungkin masih asing bagi
sebagian orang. Vasodilator merupakan salah satu golongan atau kelompok obat
yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah. Obat ini
sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan
jantung seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, hipertensi,
dan preeklampsia. Obat – obatan yang termasuk kedalam jenis ini bekerja dengan
cara melebarkan pembuluh darah arteri atau vena dengan mengendurkan otot – otot
pada dinding arteri. Dengan melebarnya pembuluh darah, hal ini dapat membuat
peredaran darah menjadi lancar serta dapat meringankan kerja jantung dalam
memompa darah dan oksigen.
Obat vasodilator juga
dikenal sebagai obat darah tinggi.
Obat golongan ini juga terbagi kedalam
beberapa jenis berdasarkan mekanisme atau cara kerjanya di dalam tubuh, yaitu :
- Angiotensin Converting Enzyme (ACE)
inhibitors : Obat
vasodilator jenis ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim ACE yang
akan menurunkan produksi angiotensin penyebab mengkerutnya pembuluh darah.
Beberapa jenis atau merek obat yang termasuk kedalam jenis ACE inhibitors diantaranya
benazepil, captopril, dan enalapril.
- Calcium Channel Blocker (CCB) : Obat vasodilator jenis ini bekerja
dengan cara menghambat kalsium masuk ke dalam sel – sel otot. Obat ini sering
digunakan untuk mencegah terjadinya serangan jantung. Perlu diketahui bahwa
serangan jantung disebabkan oleh menegangnya otot pembuluh darah akibatnya
penumpukkan plak kalsium. Oleh karena itu, penggunaan obat jenis CCB dapat
mencegah terjadinya serangan jantung. Beberapa jenis obat yang termasuk
kategori CCB diantaranya amlodipine, clevidipine, dan diltiazem.
- Angiotensin Receptor Blocker (ARB) : Obat vasodilator jenis ini bekerja
dengan cara mengahalngi zat angiotensin agar tidak menempel pada otot pembuluh
darah. Beberapa jenis obat yang termasuk kedalam kategori obat ARB diantaranya
azilsartan, candesartan, dan eprosartan.
- Nitrat : Obat vasodilator jenis ini akan
dikonversi menjadi nitrogen monoksida jika masuk kedalam tubuh. Nitrogen
monoksida diketahui dapat mendorong zat kimia lainnya untuk membantu melebarkan
pembuluh darah. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri dada atau
angina. Berikut ini merupakan jenis obat
vasodilator yang termasuk dalam kategori nitrat yaitu nitroglycerin, gonitro,
nitrobid, dan isosorbide mononitrate.
Perlu anda ketahui
bahwa penggunaan obat – obatan jenis vasodilator hanya dapat membantu anda
dalam mengendalikan tekanan darah, tetapi tidak dapat menyembuhkan penyakit
darah tinggi anda secara penuh. Selain itu, anda juga disarankan untuk tidak
melakukan aktivitas yang membutuhkan tingkat kewaspadaan tinggi seperti
mengemudikan kendaraan karena obat jenis vasodilator dapat menyebabkan
terjadinya pusing atau sakit kepala. Penggunaan obat vasodilator jenis ACE dan
ARB juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil karena dapat menyebabkan
terjadinya kecacatan pada bayi.
Efek samping
Sama seperti jenis
obat – obatan lainnya, obat jenis vasodilator juga dapat menimbulkan efek
samping jika digunakan. Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang
mungkin terjadi akibat penggunaan obat vasodilator, yaitu :
- Detak
jantung abnormal
- Mati
rasa atau timbunya rasa geli pada jari kaki atau tangan
- Nafsu
makan berkurang
- Diare
- Mual
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com