Monday, March 16, 2020

Mengenal Penyakit Hipersplenisme

Mengenal Penyakit Hipersplenisme


Perut merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk menampung dan mencerna makanan. Pada bagian perut, terdapat berbagai macam organ tubuh seperti lambung, limpa, hati, serta usus yang berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk kedalam tubuh. Ketika perut anda sudah terisi penuh oleh makanan, maka tubuh anda akan memberikan sinyal rasa kenyang yang membuat anda tidak ingin makan lagi. Tetapi, jika tubuh anda sudah merasa kenyang padahal perut anda baru sedikit terisi makanan, anda perlu waspada karena bisa jadi hal tersebut merupakan tanda dari penyakit hipersplenisme. Lalu, apa yang dimaksud dengan hipersplenisme? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai penyakit hipersplenisme.

Sebagian orang mungkin masih asing dengan nama dari penyakit ini. Hipersplenisme merupakan suatu kelainan yang terjadi pada organ limpa anda yang membuat limpa menjadi terlalu aktif dan overeaktif sehingga menghancurkan sel darah dengan cepat dan prematur. Limpa sendiri merupakan organ tubuh yang terletak di bagian perut sebelah kiri atas dan termasuk jenis organ tubuh tanpa saluran atau ductless yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai penghancur sel darah merah yang sudah tua. Limpa termasuk kedalam organ sistem limfoid yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh zat asing.

Pada penderita hipersplenisme, fungsi normal limpa dipercepat secara abnormal sehingga limpa mulai menghancurkan dan membuang sel darah merah sehat yang masih berfungsi dengan baik. Hal ini tentunya menyebabkan tubuh menjadi kekurangan sel darah merah serta menimbulkan beberapa gejala seperti pembesaran limpa, kadar sel darah merah yang rendah, merasa kenyang terlalu cepat, dan merasakan rasa sakit pada perut bagian kiri. Kondisi hipersplenisme dipercaya dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena kelainan limpa itu sendiri dan karena disebabkan oleh penyakit lain. Apabila penyakit hipersplenisme disebabkan oleh penyakit lain, maka anda perlu waspada terhadpa beberapa penyakit berikut yang diduga dapat memicu terjadinya kondisi hipersplenisme yaitu penyakit malaria kronis, rheumatoid arthritis, tuberkulosis, dan penyakit tumor.

Menurut laporan CDC pada tahun 1998, jumlah kasus hipersplenisme yang terdiagnosis di amerika serikat masih tergolong kecil, yaitu sekitar 10.000 kasus. Oleh karena itu, anda tidak perlu khawatir karena penyakit hipersplenisme dapat ditangani dengan cara mengurangi berbagai faktor risiko penyebab penyakit. Untuk melakukan diagnosis terhadap penyakit ini, dokter membutuhkan beberapa pengalaman individu, seperti apakah individu tersebut mudah memar, rentan terhadap penyakit bakteri, dan berbagai diagnosis lainnya. Kemudian, dokter juga akan melakukan berbagai tes kesehatan seperti tes darah, tes fungsi hati, serta berbagai tes kesehatan lainnya.

Pengobatan dan pencegahan terhadap hipersplenisme


Pada penderita hipersplenisme sekunder, pengobatan biasanya ditujukan untuk mengobati penyakit utamanya seperti malaria atau tuberkulosis. Ketika penyakit utamanya berhasil diatasi, maka pembesaran limpa pun bisa dihentikan serta dapat membantu mencegah rusaknya sel darah merah yang masih sehat. Setelah menjalani perawatan, aktivitas fisik pasien mungkin perlu dibatasi untuk mengurangi potensi trauma yang dapat menyebabkan robeknya limpa. Pasien mungkin memerlukan cuti sakit untuk mendapatkan berbagai perawatan lebih lanjut dari berbagai gejala dan komplikasi yang muncul.



Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:



Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search