Perut merupakan salah
satu bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk menampung dan mencerna makanan.
Pada bagian perut, terdapat berbagai macam organ tubuh seperti lambung, limpa,
hati, serta usus yang berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk kedalam
tubuh. Ketika perut anda sudah terisi penuh oleh makanan, maka tubuh anda akan
memberikan sinyal rasa kenyang yang membuat anda tidak ingin makan lagi.
Tetapi, jika tubuh anda sudah merasa kenyang padahal perut anda baru sedikit
terisi makanan, anda perlu waspada karena bisa jadi hal tersebut merupakan
tanda dari penyakit hipersplenisme. Lalu, apa yang dimaksud dengan
hipersplenisme? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih jauh
mengenai penyakit hipersplenisme.
Sebagian orang mungkin
masih asing dengan nama dari penyakit ini. Hipersplenisme merupakan suatu
kelainan yang terjadi pada organ limpa anda yang membuat limpa menjadi terlalu
aktif dan overeaktif sehingga menghancurkan sel darah dengan cepat dan prematur.
Limpa sendiri merupakan organ tubuh yang terletak di bagian perut sebelah kiri
atas dan termasuk jenis organ tubuh tanpa saluran atau ductless yang
berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai penghancur sel
darah merah yang sudah tua. Limpa termasuk kedalam organ sistem limfoid yang
berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh
zat asing.
Pada penderita
hipersplenisme, fungsi normal limpa dipercepat secara abnormal sehingga limpa
mulai menghancurkan dan membuang sel darah merah sehat yang masih berfungsi
dengan baik. Hal ini tentunya menyebabkan tubuh menjadi kekurangan sel darah merah
serta menimbulkan beberapa gejala seperti pembesaran limpa, kadar sel darah
merah yang rendah, merasa kenyang terlalu cepat, dan merasakan rasa sakit pada
perut bagian kiri. Kondisi hipersplenisme dipercaya dapat disebabkan oleh dua
hal, yaitu karena kelainan limpa itu sendiri dan karena disebabkan oleh
penyakit lain. Apabila penyakit hipersplenisme disebabkan oleh penyakit lain,
maka anda perlu waspada terhadpa beberapa penyakit berikut yang diduga dapat
memicu terjadinya kondisi hipersplenisme yaitu penyakit malaria kronis,
rheumatoid arthritis, tuberkulosis, dan penyakit tumor.
Menurut laporan CDC
pada tahun 1998, jumlah kasus hipersplenisme yang terdiagnosis di amerika
serikat masih tergolong kecil, yaitu sekitar 10.000 kasus. Oleh karena itu,
anda tidak perlu khawatir karena penyakit hipersplenisme dapat ditangani dengan
cara mengurangi berbagai faktor risiko penyebab penyakit. Untuk melakukan
diagnosis terhadap penyakit ini, dokter membutuhkan beberapa pengalaman
individu, seperti apakah individu tersebut mudah memar, rentan terhadap
penyakit bakteri, dan berbagai diagnosis lainnya. Kemudian, dokter juga akan
melakukan berbagai tes kesehatan seperti tes darah, tes fungsi hati, serta
berbagai tes kesehatan lainnya.
Pengobatan dan pencegahan terhadap hipersplenisme
Pada penderita
hipersplenisme sekunder, pengobatan biasanya ditujukan untuk mengobati penyakit
utamanya seperti malaria atau tuberkulosis. Ketika penyakit utamanya berhasil
diatasi, maka pembesaran limpa pun bisa dihentikan serta dapat membantu
mencegah rusaknya sel darah merah yang masih sehat. Setelah menjalani
perawatan, aktivitas fisik pasien mungkin perlu dibatasi untuk mengurangi
potensi trauma yang dapat menyebabkan robeknya limpa. Pasien mungkin memerlukan
cuti sakit untuk mendapatkan berbagai perawatan lebih lanjut dari berbagai
gejala dan komplikasi yang muncul.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com