Apakah anda mengetahui
tentang penyakit yang bernama spasmofilia ? Penyakit spasmofilia mungkin masih
terdengar asing di telinga anda. Tetapi, pastinya anda sudah familiar dengan
salah satu tanda dari penyakit ini, yaitu kesemutan. Kesemutan atau dalam
bahasa ilmiah disebut dengan parestesia merupakan suatu sensasi seperti
dilewati semut, menggelitik, menusuk - nusuk, atau efek yang terasa seperti
terbakar. Kondisi kesemutan dapat terjadi pada tangan, kaki, tungkai, dan lengan,
serta biasanya bersifat sementara. Kesemutan biasanya disebabkan karena
terjadinya pembatasan sementara ke area saraf. Kondisi ini juga bisa menjadi
salah satu tanda atau gejala awal dari penyakit spasmofilia.
Penyakit spasmofilia
memiliki pengertian yaitu sebagai suatu kondisi gangguan motorik yang
menunjukkan sensitivitas yang abnormal terhadap rangsangan elektrik maupun
mekanis. Kondisi ini sering ditandai dengan terjadinya kesemutan, kram otot,
ataupun kedutan di bagian tubuh tertentu yang biasanya diikuti atau didahului
dengan terjadinya serangan panik atau serangan kecemasan. Dalam melakukan
proses analisa penyakit, dokter biasanya menghubungkan penyakit spasmofilia
dengan kondisi hipokalsemi, yaitu suatu keadaan ketika kadar kalsium yang ada didalam
darah kita menurun drastis. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan tubuh kita
mengalami hipokalsemi, diantaranya asupan kalsium yang rendah, diare,
kekurangan vitamin D, sirosis hati, gagal ginjal kronis, dan berbagai penyebab
lainnya.
Penyakit spasmofilia
biasanya muncul dengan dua gejala, yaitu gejala fisik dan gejala psikis. Gejala
fisik yang sering dialami oleh seorang penderita spasmofilia diantaranya
kekakuan otot, kedutan otot tangan atau kaki, kram otot perut, punggung, leher,
dan timbul rasa sesak di dada.
Tetapi, gejala khusus yang dialami oleh
penderita spasmofilia biasanya tergantung pada organ tubuh yang diserang,
seperti :
- Ketika
organ tubuh yang diserang adalah bagian dada, maka penderita akan mengalami
kram pada otot dada. Gejala yang akan dialami oleh penderita meliputi nyeri
dada disebelah kiri, sulit bernapas, detak jantung meningkat, hiperventilasi,
dan banyak berkeringat.
- Ketika
organ tubuh yang diserang adalah bagian leher, maka penderita akan mengalami
kram atau kaku pada otot leher, dengan gejala yang meliputi nyeri kepala, mudah
berkeringat, gelisah, depresi, dan kejang.
- Ketika
organ tubuh yang diserang adalah bagian perut, maka penderita akan mengalami
kram atau kejang pada otot dinding perut dengan gejala yang meliputi nafsu makan
menurun, nyeri pada ulu hati, mual, dan muntah.
Dalam melakukan
diagnosis terhadap kemungkinan seseorang terserang penyakit spasmofilia, dokter
biasanya akan melakukan beberapa cara sebagai berikut, yaitu :
- Chvostek’s sign : Pemeriksaan dilakukan dengan cara
menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm didepan tragus telinga.
- Trousseau’s sign : Pemeriksaan yang dilakukan dengan
cara membuat iskemi di daerah lengan saat mengukur tekanan darah. Tes ini
dilakukan dengan tujuan untuk melihat rata - rata sistolik dan diastolik dengan
mempertahankan tekanan darah tersebut beberapa menit.
Penderita spasmofilia
umumnya bisa diobati dengan pemberian obat yang mengandung kalsium, magnesium
dan obat penenang serta dapat dilakukan pengobatan rawat jalan atau rawat inap
jika kondisi sudah cukup parah. Selain itu, penderita spasmofilia juga perlu
memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Sebisa mungkin supaya
mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung kalsium seperti susu, telur,
ikan, sayur, dan buah. Jangan lupa juga utuk melakukan olahraga secara teratur
supaya dapat mempercepat proses penyembuhan yang sedang dilakukan.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com