Virus corona jenis
terbaru atau yang lebih kita kenal dengan sebutan covid-19 telah menjadi salah
satu ketakutan dunia. Data terkini yang dirilis oleh WHO per tanggal 1 april
2020 menyebutkan bahwa total jumlah pasien positif covid-19 diseluruh dunia
mencapai 859.338 kasus dengan 42.334 orang meninggal dunia dan 178.125 orang
telah dinyatakan sembuh. Di indonesia sendiri, angka penyebaran covid-19 sudah
merambah ke 32 provinsi dengan jumlah kasus positif corona mencapai 1.528
kasus. Dari 1.528 kasus corona yang terjadi di indonesia, 136 orang meninggal
dunia dan hanya 81 orang yang dinyatakan sembuh. Hal ini tentunya menjadi PR
kita bersama dalam mengatasi wabah covid-19 di indonesia karena angka kematian
akibat covid-19 yang cenderung tinggi dan angka kesembuhannya yang cukup
rendah.
Karena pesatnya
penyebaran wabah covid-19 di seluruh dunia, berbagai negara berupaya sedang
berupaya mencari cara dalam mengatasi pandemi global ini, salah satunya adalah
dengan menerapkan herd immunity. Lalu, apa yang dimaksud dengan herd immunity ?
Herd immunity sendiri merupakan suatu metode penanganan wabah covid-19 yang
disuarakan oleh pemerintah inggris dan belanda. Kepala ilmiah pemerintah
inggris yang bernama sir patrick vallance mengusulkan untuk membentuk kekebalan
kelompok dengan membiarkan lebih kurang 60% dari populasinya terinfeksi
covid-19. Hal ini bertujuan supaya lebih banyak orang yang kebal terhadap
penyakit covid-19 serta mengurangi tingkat perpindahannya.
Hal senada juga
dikemukakan oleh pemerintah belanda yang menyatakan bahwa lockdown bukanlah
pilihan mereka. Mereka justru mempertimbangkan untuk melakukan herd immunity
atau penyebaran terkontrol dalam kelompok yang memiliki risiko paling rendah
atau dengan kata lain, mereka membiarkan virus corona menginfeksi kelompok muda
dan sehat sehingga virus tersebut dapat mati dengan sendirinya di tubuh orang
sehat tersebut. Usulan mengenai herd immunity tentunya mengundang banyak
komentar dan kritik dari para ahli. Hal ini karena cara tersebut justru dapat
memperburuk situasi karena aktivitas serta mobilitas orang muda yang cukup
tinggi sehingga risiko terjadinya penularan juga sangat tinggi.
Berdasarkan proyek
pengetahuan vaksin yang dilakukan oleh universitas oxford, herd immunity
merupakan suatu kondisi ketika sekelompok besar orang menumbuhkan kekebalan
imun atas suatu penyakit. Jadi, ketika cukup banyak orang di suatu komunitas
yang kebal terhadap suatu penyakit, maka akan sulit sekali bagi virus tersebut
untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat diinfeksi. Contohnya adalah
seperti pada kasus campak. Ketika satu orang yang mengalami sakit campak
dikelilingi oleh orang yang telah mendapatkan vaksin campak, maka penyakit
tersebut akan sulit menular ke individu lain. Dengan begitu, penyakit atau
wabah tersebut akan cepat menghilang karena virusnya tidak mudah ditularkan ke
kelompok yang rentan karena telah terlindungi oleh kelompok yang kebal tadi.
Herd immunity atau
kekebalan kelompok merupakan suatu metode yang memberikan perlindungan kepada
kelompok – kelompok yang rentan seperti bayi yang baru lahir, orang lanjut
usia, maupun mereka yang terlalu sakit untuk di vaksin. Tetapi, metode ini
tidak dapat diterapkan pada semua jenis penyakit menular yang bisa divaksin.
Metode ini hanya efektif dilakukan pada penyakit yang penyebarannya dari orang
ke orang. Jadi, metode herd immunity ini sangat bergantung pada vaksin.
Sehingga, ketika belum ditemukannya vaksin covid-19, maka metode ini sama saja dengan
membiarkan sebagian besar orang terinfeksi tanpa perlindungan. Sehingga, cara
paling aman untuk mencegah terjadinya penularan covid-19 adalah dengan menjaga
jarak aman atau yang saat ini kita kenal dengan istilah social distancing.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com