Manusia merupakan
makhluk sosial yang selalu melakukan aktivitas komunikasi setiap harinya. Suara
merupakan suatu hal yang erat kaitannya dengan proses komunikasi. Supaya maksud
atau pesan verbal kita bisa sampai ke orang yang kita tuju, maka kita harus
bersuara atau mengucapkan kata serta kalimat. Suara pada manusia dihasilkan
oleh suatu organ yang dinamakan pita suara. Pita suara sendiri merupakan sumber
utama dari suara manusia. Secara anatomi, pita suara merupakan katup bergetar
yang memotong aliran udara dari paru – paru menjadi pulsa suara yang membentuk
sumber suara laring. Untuk menghasilkan sebuah bunyi atau suara, ada tiga organ
tubuh yang berperan yaitu paru – paru, pita suara, dan artikulator. Paru – paru
bertugas memompa udara untuk menggetarkan pita suara. Pita suara bertugas
menghasilkan bunyi akibat getaran yang ditimbulkan oleh udara yang dipompa dari
paru – paru. Kemudian, artikulator bertugas untuk mengartikulasikan atau
menyaring suara yang berasal dari laring.
Sama seperti jenis
organ tubuh lainnya, organ pita suara manusia juga bisa mengalami gangguan.
Salah satu jenis gangguan yang dapat terjadi pada pita suara adalah kondisi
disfungsi plica vokalis. Disfungsi pita suara atau dalam bahasa inggris disebut
sebagai plica vokalis merupakan suatu gerakan pita suara paradoksal, yang
dicirikan dengan terjadinya penutupan pita suara secara abnormal selama siklus
pernapasan. Kondisi disfungsi plica vokalis ini seringkali menyerupai gejala
asma. Pada penyakit asma, saluran udara atau tabung bronkus mengalami
pengencangan sehingga membuat sulit bernapas. Sedangkan pada kasus disfungsi
plica vokalis, terjadi pengencangan pada otot pita suara sehingga membuat anda
kesulitan untuk bernapas.
Berdasarkan data yang
telah terhimpun, tingginya kasus disfungsi plica vokalis diketahui berhubungan
dengan berbagai masalah kesehatan maupun masalah kejiwaan seperti depresi,
gangguan obsessif kompulsif, gangguan kepribadian borderline, serta sering
dikaitkan dengan terjadinya peningkatan indeks massa tubuh.
Kondisi disfungsi
plica vokalis banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko sebagai berikut :
- Jenis
kelamin. Wanita paling rentan mengalami kondisi ini.
- Usia.
Wanita yang berusia 20 – 40 tahun paling rentan mengalami disfungsi plica
vokalis.
- Riwayat
kesehatan seperti batuk, mengi, sesak ditenggorokan, suara berubah, episode
sesak napas yang datang tiba – tiba.
Kondisi disfungsi
plica vokalis juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut :
- Penyakit
refluks gastroesophageal.
- Peradangan
saluran napas bagian atas karena alergi.
- Olahraga
berat.
- Alergi
lingkungan karena polutan.
- Stress
emosional yang berat.
Untuk mengatasi
kondisi ini, dokter biasanya akan melakukan pengobatan dengan beberapa cara,
yaitu :
- Terapi
bicara
- Psiko
terapi
- Terapi
helium oksigen
- Toksin
botulinum
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com