Darah merupakan salah
satu bagian tubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam proses
metabolisme tubuh. Darah berfugnsi untuk mengangkut oksigen dan mengedarkannya
ke seluruh tubuh. Orang dewasa biasanya memiliki darah sebanyak 4,5 – 5,5 liter
didalam tubuhnya. Jika seseorang kehilangan darah lebih dari 1/3 dari total
volume darah yang ada didalam tubuhnya, maka orang tersebut bisa mengalami
colaps bahkan dapat kehilangan nyawa. Selain itu, darah juga harus selalu
dijaga kesehatannya supaya dapat mengangkut oksigen secara optimal ke seluruh
tubuh. Sebab, jika darah mengalami gangguan seperti terjadinya pengentalan
darah, maka proses pengedaran oksigen ke seluruh tubuh menjadi terhambat dan hal
ini dapat membuat tubuh mengalami kekurangan oksigen.
Darah manusia tersusun
atas sel darah merah, sel darah putih, dan plasma darah. Sel darah merah atau
yang juga dikenal dengan nama eritrosit merupakan jenis sel darah yang paling
banyak ada didalam tubuh manusia dan berfungsi untuk mengikat oksigen yang
diperlukan dalam proses oksidasi jaringan – jaringan tubuh. Sel darah merah
atau eritrosit dibuat didalam sebuah organ yang bernama sumsum tulang. Sel
darah merah ini memiliki bentuk yang sangat elastis dan dapat menyesuaikan
bentuknya ketika melalui kapiler atau pembuluh darah yang kecil. Eritrosit atau
sel darah merah bertugas untuk mengikat oksigen dan mengalirkannya keseluruh
tubuh. Jika tubuh seseorang mengalami kekurangan sel darah merah, maka orang
tersebut akan mengalami beberapa gejala kekurangan darah yang disebut dengan
penyakit anemia. Penyakit anemia sendiri ditandai dengan berbagai gejala
seperti kulit pucat, lemah, lesu, lunglai, dan sulit konsentrasi.
Kondisi anemia bisa
disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari tersumbatnya aliran darah, terjadinya
pengentalan darah, hingga minimnya jumlah sel darah merah yang diproduksi oleh
sumsum tulang. Jika penyebab anemia adalah karena minimnya produksi sel darah
merah dari sumsum tulang, anda bisa mengatasinya menggunakan obat yang bernama
eprex. Eprex sendiri merupakan obat yang mengandung erythropoietin atau epoetin
alfa yang berfungsi untuk menggantikan atau meningkatkan jumlah protein alami
yang ada didalam tubuh serta dapat meningkatkan produksi sel darah merah.
Eprex
sering digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi anemia yang disebabkan oleh
berbagai kondisi sebagai berikut :
- Penggunaan
obat – obatan zidovudine.
- Gagal
ginjal kronis.
- Kehilangan
darah pra dan pasca operasi.
Eprex merupakan obat
yang digunakan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh. Sebelum menyuntikkan
obat ini, pastikan tidak ada perubahan warna dan tidak ditemukan partikel –
partikel kecil didalam cairan obat. Jangan coba – coba untuk mengocok botol
suntikkan karena dapat menyebabkan obat menjadi tidak efektif untuk mengatasi
kondisi anda. Dosis obat diberikan berdasarkan kondisi medis anda dan respon
anda terhadap pengobatan yang sedang dilakukan. Eprex juga merupakan salah satu
jenis obat yang paling baik jika disimpan dalam suhu ruangan. Jauhkan obat ini
dari paparan sinar matahari langsung dan jangan menyimpannya pada tempat yang
lembab.
Dosis eprex untuk orang dewasa
- Dosis
dewasa untuk anemia karena gagal ginjal kronis : 50 – 100 unit/kg berat badan
dan disuntikkan sebanyak 3 kali seminggu.
- Dosis
dewasa untuk anemia karena penggunaan obat – obatan HIV : 100 unit/kg berat
badan dan disuntikkan sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Dosis eprex untuk anak – anak
- Dosis
anak untuk anemia karena gagal ginjal kronis : 50 unit/kg berat badan
disuntikkan sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Efek samping
Sama seperti jenis
obat – obatan lainnya, obat eprex juga dapat menimbulkan efek samping jika
digunakan. Tetapi, tidak semua orang dapat mengalami dan merasakan efek samping
tersebut. Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin terjadi
akibat penggunaan obat eprex, yaitu :
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit
tenggorokan
- Mengantuk
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com